Minggu, 29 Januari 2012

HIDUP SEHAT DENGAN AIR BERSIH PAMSIMAS 
By. Supardi A, SKM ( Fasilitator HH Kab. Mamuju ) 

Salah satu tujuan dari program pamsimas yaitu peningkatan akses air minum dan sanitasi yang berbasis kepada masyarakat pedesaan. Desa Polongaan adalah salah satu desa di Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang mendapatkan Program Pamsimas pada Tahun 2010. Desa Polongaan terletak di Sebelah Utara Kota Mamuju dengan jarak tempuh kurang lebih 90 KM dari Kota Mamuju. Desa ini memiliki 4 dusun dengan jumlah KK 570 dan jiwa 2.915 yang terdiri dari Dusun Sumber Sari ( KK : 151, Jiwa : 691), Dusun Sidomulyo ( KK : 114, Jiwa : 566), Dusun Mekar Sari ( KK : 197, Jiwa : 1.045) dan Dusun Polongaan ( KK : 108, Jiwa : 612). Dari ke empat dusun tersebut, tiga dusun diantaranya yang mendapat intervensi Program Pamsimas yaitu Dusun Mekar Sari, Sumber Sari, dan Sidomulyo. 

Masyarakat Desa Polongaan sebelumnnya mendapatkan air Bersih dari sumber sumur gali dan sumur pompa, namun kualitasnya kurang baik, berwarna kuning dan berminyak. Untuk mendapatkan air minum, masyarakat menggunakan penyaringan model sederhana. Dengan adanya Program Pamsimas, maka dibangunlah sarana – sarana penyediaan air minum dengan system gravitasi dengan jalur perpipaan dari mata air pegunungan, dengan jarak sekitar 2.500 Meter dari perkampungan masyarakat. Dengan tujuan Program Pamsimas yakni mendekatkan akses air minum kepada masyarakat, maka dibangunlah sarana Hidran Umum ( HU ) sebanyak 9 unit. Hidran Umum ini difungsikan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air mereka seperti memasak, mandi, mencuci dan lainya. Di setiap dusun terdapat Hidran Umum, jadi akses air bersih tersebut sangat dekat lagi kepada masyarakat. Dengan semangat dan kerjasama yang tinggi antara LKM dan masyarakat sehingga program ini dapat dinikmati oleh masyarakat. Namun demikian masyarakat Desa Polongaan berharap bahwa air bersih tersebut bisa mereka nikmati di rumah masing – masing.


“ Kami sangat senang dengan adanya air bersih dari Program Pamsimas, yang dulunya kami bersusah payah menggunakan penyaringan untuk mendapatkan air bersih sekarang tidak lagi. Ungkap ibu Sarmina, salah satu masyarakat Dusun Mekar Sari “ 

Pada pelaksanaan program pamsimas di desa ini, LKM OJOLALI yang di nahkodai oleh Bapak Misdi telah berhasil mendekatkan air bersih kepada masyarakat dengan dibangunnya beberapa sarana yaitu Penangkap Mata Air ( PMA ) sebanyak 2 unit, Bak Olah Sebanyak 1 unit, Reservoir sebanyak 1 unit, Hidran Umum (   HU ) sebanyak 9 unit, Setelah itu, masyarakat membentuk BP-SPAMS untuk mengelola sarana tersebut agar supaya dapat berfungsi terus menerus dengan baik yang di nahkodai oleh Bapak Yosef Tinus Liwu. Setelah mengikuti pelatihan BP-SPAMS yang diadakan oleh Satker PK-PAM Provinsi Sulawesi Barat, maka pengurus BP-SPAMS tersebut langsung melakukan pertemuan untuk membahas tentang pengembangan sarana tersebut. Dari hasil pertemuan itu,, pengurus BP-SPAMS dengan bantuan fasilitator langsung melakukan pengembangan dengan Sambungan Rumah ( SR ) di Dusun Mekar Sari. 

“ Sampai saat ini, sekitar 76 rumah sudah menggunakan air bersih dengan sambungan rumah di Dusun Mekar Sari. Rencana kemudian kami akan melakukan sambungan rumah lagi di Dusun Sumber Sari dan Sidomulyo serta tempat – tempat umum seperti SD, TK, Kantor Desa, Poskesdes, dan Posyandu“. Ungkap Ketua BP-SPAMS Desa Polongaan Bapak Yosef Tinus Liwu. 

Namun demikian sambungan rumah tersebut masih dalam tahap percobaan. Untuk sementara ini masyarakat menggunakan air tanpa dikontrol oleh meter air. Oleh karena itu masyarakat yang ingin menggunakan sarana air minum dengan sambungan rumah, harus mendaftarkan diri ke pengurus BP-SPAMS dengan dikenakan biaya pemasangan sebesar Rp. 50.000 dengan biaya iuran pemakaian setiap bulannya sebesar Rp. 5.000 per KK. Kedepannya pengurus BP-SPAMS akan memasang meter air di setiap sambungan rumah agar pemakaian air dapat di control setiap bulannya.

Dari aspek kesehatan, hampir 90% masyarakat Desa Polongaan telah menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Itu bisa dilihat dari tiga dusun di desa tersebut sudah terbebas dari BAB sembarangan / SBS yakni Dusun Mekar Sari, Sumber Sari, dan Sidomulyo akses sarana sanitasi jamban masyarakat sudah baik. Masyarakat telah sadar akan pentingnya memelihari lingkungan yang sehat dengan Buang Air Besar ( BAB ) di jamban. Tinggal satu dusun lagi yang akses sarana sanitasinya yang masih rendah yaitu Dusun Polongaan yang letaknya berada diatas pegunungan. Masyarakat Desa Polongaan sangat bersyukur akan adanya Program Pamsimas ini, masyarakat merasa mendapatkan pengetahuan baru tentang pola hidup bersih dan sehat yang dulunya mereka tidak tahu sekarang mereka tahu.

“ …… berkat bantuan fasilitator dan sanitarian yang memberikan kami penyuluhan dan penyadaran akan pentingnya hidup sehat sehingga kami bisa mengetahui cara-cara hidup sehat “. Ungkap Hartini ibu dari 4 anak ini, masyarakat Dusun Sidomulyo. 

Keberhasilan Program Pamsimas di Desa Polongaan merupakan keberhasilan bersama dari setiap elemen-elemen yang terkait seperti DPMU, DMAC, Fasilitator, Pemerintah Desa Polongaan, LKM Ojolali serta masyarakat Desa Polongaan. Oleh karena itu Program Pamsimas merupakan salah satu aset desa yang harus di jaga dan di kembangkan. Semoga masyarakat desa polongaan dapat hidup sejahtera dengan air minum dan sanitasi yang berkualitas dari program pamsimas.

“ Sebagai Kepala Desa Polongaan, saya mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program ini. Harapan kami, semoga kedepannya akan ada lagi program yang sejenis yang bisa membantu dalam pengembangan desa kami dalam hal penyediaan air bersih dan peningkatan kesehatan masyarakat “. Ungkap Kepala Desa Polongaan, Bapak Hamzah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar